Jakarta, 22/6/2010 (Kominfo-Newsroom) – Gubernur DKI Jakarta FauziBowo menegaskan bahwa pembangunan monorel yang sempat terhentiselama beberapa tahun akan dilanjutkan kembali oleh PemerintahProvinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Monorel disepakati akan diteruskan segera setelah pembahasanmasalah kompensasi dengan pihak swasta selesai,” kata Gubernurdalam sambutannya dalam rapat paripurna DPRD memperingati HUT DKIke-483 di gedung DPRD DKI Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa(22/6).
Saat ini, appraisal atau penilaian sedang dilakukan oleh BadanPengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai aset yang harusdibayar Pemprov seperti tiang pancang yang telah terpasang dibeberapa tempat.
Pembangunan monorel yang dirancang untuk dua jalur itu terhentikarena tidak adanya investor bagi moda transport berbasis rel itu.Namun pihak pengembang terlanjur membangun tiang-tiang pancang yangdinilai mengotori pemandangan kota jika dibiarkan.
Selain melanjutkan monorel, Gubernur menyebut bahwa pembangunanmoda transportasi lain di Jakarta tetap akan dilanjutkan mengingatsaat ini tingkat kemacetan sudah sangat mengkhawatirkan.
“Kereta api dalam kota yang terintegrasi dengan moda angkutanlain akan tetap diusahakan,” katanya.
Selain itu, juga dilakukan pengoperasian dua koridor buswayTransjakarta yaitu koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan koridor X(Cililitan-Priok) pada akhir tahun 2010 mendatang.
Pembangunan Mass Rapit Transit (MRT) yang ditargetkan beroperasipada 2016 juga masih berlanjut dimana saat ini dalam prosesperancangan desain dasar di Departemen Perhubungan.
Selain menambah moda angkutan umum, Gubernur mengatakan bahwapenambahan luas jalan juga tetap dilakukan mengingat pertumbuhankendaraan yang pesat.
“Perluasan jalan tetap akan dilakukan dengan pembangunan flyover dan underpass. Pembatasan kendaraan seperti `3 in 1` yangmendapat sorotan juga akan diganti dengan sistem lain yang lebihbaik salah satunya seperti Electronic Road Pricing,” katanya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauziyang hadir dalam rapat paripurna tersebut menyatakan dukungannyaterhadap upaya DKI mengembangkan angkutan publik.
“Saya melihat Jakarta sudah menyediakan busway yang semakin baikdari waktu ke waktu,” kata Mendagri memuji.
Meskipun demikian, Mendagri menekankan pelayanan busway masihtetap harus ditingkatkan terutama untuk faktor kenyamanan danketepatan waktu kedatangan bus.
Penambahan jalan juga dinilai Gamawan dibutuhkan karena denganasumsi pertumbuhan kendaraan seperti beberapa tahun terakhir,Jakarta membutuhkan penambahan jalan sepanjang 2,5 kilometerperhari.
Rapat paripurna yang rutin digelar tiap HUT DKI tanggal 22 Juniitu juga dihadiri oleh anggota DPR RI dan DPD daerah pemilihan DKIJakarta.
Rangkaian acara telah disiapkan selama sebulan penuh untukmerayakan HUT Jakarta, misalnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) atauJakarta Great Sale yang rutin digelar tiap tahun. (Antara/toeb)
Comment: saya sangat setuju dengan di bangunnya monorel di Indonesia, karena dengan di dirikannya/ dibangunnya monorel ini. Benar-benar efektif untuk mengurangi kemacetan di jakarta dibandingkan dengan busway (trans jakarta). Karena monorell melalui jalur atas, sedangkan busway melawati jalur yang dulunya jalan umum lalu saat ini di gunakan sebagai jalur busway sendiri. Jadinya jalan semakin sempit. Tetapi apabila monorel sangat efektif karena dapat mengurangi kemacetan tanpa menguranginya jalur/ jalan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar